Dalam era yang
semakin terbuka sekarang ini, setiap orang bisa mengapresiasikan bakat dan
kemampuan nya dengan bebas. Tak jarang bakat bakat yang dahulunya dianggap tak
lazim tapi kini mendapat apresiasi dan diterima masyarakat dengan baik. Untuk
bisa mengapresiasikan bakat-bakat tersebut, suatu komunitas membentuk sebuah wadah perkumpulan atau dalam bahasa
seni nya sering disebut sanggar. Kini semakin banyak ragam perkumpulan yang
didirikan sebagai ajang untuk mengasah kamampuan dan bakat-bakat tersebut. Ada
beberapa contoh perkumpulan atau komunitas yang mugkin dulunya dianggap aneh tetapi
kini menjadi sebuah tren, seperti komunitas parkour,
grafity, dan masih banyak lainnya. Satu yang menarik perhatian dan sedang
tren di masyarakat kita saat ini adalah kumunitas komedi cuap-cuap atau dalam bahasa kerennya biasa disebut stand up comedy.
Dahulu , orang yang
suka bercerita ngalor ngidul dan ngelantur biasa disebut pembual. Namun
kini orang orang yang punya bakat “mengoceh” tersebut bisa di persatukan dalam
sebuah komunitas stand up comedy. Kegiatan
yang dahulu dianggap sebagai sesuatu yang sia-sia dan tidak berguna tapi kini bisa
dijadikan sebuah profesi dan memiliki nilai jual yang tinggi. Sebut saja
beberapa orang yang “naik pamor” berkat keahlian nya bercerita dengan gaya
humor tersebut adalah seperti panji, moghul dan soleh solihun. Kini mereka
sukses menekuni dunia akting di jagat hiburan nusantara.
Dari sekian banyak
cerita kesuksesan dalam menjalankan hoby tersebut, pastinya sebuah perkumpulan
atau komunitas memiliki peran yang sangat penting. Orang-orang yang memiliki
minat yang sama tersebut mendirikan sebuah wadah untuk menyalurkan bakat-bakat nya.
Komunitas tersebut biasa beraktifitas di sanggar atau paguyuban yang mereka
dirikan. Gunanya tentu untuk saling mengasah kemampuan mereka. Selain itu
apresiasi yang pertama kali hadir untuk kegiatan yang mereka lakoni tersebut pastinya
berasal dari komunitas nya sendiri.
Untuk itu,
sebaiknya pemerintah dapat lebih memperhatikan, mengakomodir dan mewadahi minat
dan bakat yang berkembang dalam masyarakat ini, agar bakat- bakat kreatif ini dapat
disalurkan ke arah yang positif. Dukungan dalam bentuk sarana prasarana maupun
apresiasi tentunya akan sangat dinantikan oleh pelaku di komunitas-komunitas
kreatif ini. Sehingga diharapkan komunitas-komunitas ini bisa dijadikan sebagai
lahan industri kreatif baru yang mampu
memberi nilai tambah di banyak sektor seperti seni, pariwisata dan industri
kreatif lainnya. Sehingga negeri kita akan semakin kaya dengan masyarakat yang
kreatif dan akan semakin memberi pengaruh yang positif bagi masyarakat luas.
Tanjung Pura, 1
Agustus 2013
Afifuddin, SST
Penggiat Pemuda dan Peminat seni budaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar