Sabtu, 03 Agustus 2013

Komunitas “Cuap-Cuap”



Dalam era yang semakin terbuka sekarang ini, setiap orang bisa mengapresiasikan bakat dan kemampuan nya dengan bebas. Tak jarang bakat bakat yang dahulunya dianggap tak lazim tapi kini mendapat apresiasi dan diterima masyarakat dengan baik. Untuk bisa mengapresiasikan bakat-bakat tersebut, suatu komunitas membentuk  sebuah wadah perkumpulan atau dalam bahasa seni nya sering disebut sanggar. Kini semakin banyak ragam perkumpulan yang didirikan sebagai ajang untuk mengasah kamampuan dan bakat-bakat tersebut. Ada beberapa contoh perkumpulan atau komunitas yang mugkin dulunya dianggap aneh tetapi kini menjadi sebuah tren, seperti komunitas parkour, grafity, dan masih banyak lainnya. Satu yang menarik perhatian dan sedang tren di masyarakat kita saat ini adalah kumunitas komedi cuap-cuap atau dalam bahasa kerennya biasa disebut stand up comedy.
Dahulu , orang yang suka bercerita ngalor ngidul dan ngelantur biasa disebut pembual. Namun kini orang orang yang punya bakat “mengoceh” tersebut bisa di persatukan dalam sebuah komunitas stand up comedy. Kegiatan yang dahulu dianggap sebagai sesuatu yang sia-sia dan tidak berguna tapi kini bisa dijadikan sebuah profesi dan memiliki nilai jual yang tinggi. Sebut saja beberapa orang yang “naik pamor” berkat keahlian nya bercerita dengan gaya humor tersebut adalah seperti panji, moghul dan soleh solihun. Kini mereka sukses menekuni dunia akting di jagat hiburan nusantara.
Dari sekian banyak cerita kesuksesan dalam menjalankan hoby tersebut, pastinya sebuah perkumpulan atau komunitas memiliki peran yang sangat penting. Orang-orang yang memiliki minat yang sama tersebut mendirikan sebuah wadah untuk menyalurkan bakat-bakat nya. Komunitas tersebut biasa beraktifitas di sanggar atau paguyuban yang mereka dirikan. Gunanya tentu untuk saling mengasah kemampuan mereka. Selain itu apresiasi yang pertama kali hadir untuk kegiatan yang mereka lakoni tersebut pastinya berasal dari komunitas nya sendiri.
Untuk itu, sebaiknya pemerintah dapat lebih memperhatikan, mengakomodir dan mewadahi minat dan bakat yang berkembang dalam masyarakat ini, agar bakat- bakat kreatif ini dapat disalurkan ke arah yang positif. Dukungan dalam bentuk sarana prasarana maupun apresiasi tentunya akan sangat dinantikan oleh pelaku di komunitas-komunitas kreatif ini. Sehingga diharapkan komunitas-komunitas ini bisa dijadikan sebagai lahan industri kreatif baru yang  mampu memberi nilai tambah di banyak sektor seperti seni, pariwisata dan industri kreatif lainnya. Sehingga negeri kita akan semakin kaya dengan masyarakat yang kreatif dan akan semakin memberi pengaruh yang positif bagi masyarakat luas.

Tanjung Pura, 1 Agustus 2013
Afifuddin, SST
Penggiat Pemuda dan Peminat seni budaya

Tidak ada komentar: